Monday, July 4, 2016

Lima Tempat Bersejarah di Sekitar Mesjid Nabawi

  1. Kompleks Pemakaman Baqi’
Letaknya berdampingan dengan Masjid Nabawi persisnya sisi sebelah barat dekat pintu 36. Sayangnya memang wanita dilarang memasuki area dalam pemakaman ini. Tapi tak usah khawatir kita masih bisa mengintip dari pagar luar lewat celah yang ada. Enaknya jalan-jalan mengunjungi Baqi’ di saat pagi selepas shalat subuh sambil menunggu waktu dhuha tiba.
Suasananya masih sepi dan bisa leluasa jika ingin memfoto kondisi makam yang ternyata begitu sederhana hanya dikenali dengan batu-batu berjajar. Di pemakaman Baqi bersemayam jenazah para istri Nabi SAW kecuali Khadijah ra yang dimakamkan di Ma’la dan Maimunah ra yang beristirahat di daerah Saraf. Beberapa sahabat Juga dikuburkan Baqi salah satunya sahabat Usman Bin Affan ra.
  1. Masjid Ghamama dan Masjid Sab’ah
Masjid Ghamama atau dikenal dengan masjid mendung bersejarah karena di sanalah dahulu Rasulullah pernah melaksanakan shalat istisqa, shalat meminta hujan dan tak berapa lama kemudian awan di atasnya mendung. Di sana pula pernah dilakukan shalat Ied dan shalat ghaib atas wafatnya Raja Nahjasyi.
Tak jauh dari Masjid Ghamama masih satu kompleks ada Masjid Abu Bakar, Umar dan agak menjauh sedikit berwarna putih adalah masjid Ali. Ketiga masjid sahabat tersebut sebenarnya tergabung bersama dan dikenal dengan nama Masjid Tujuh atau Masjid Sab’ah. Keempat masjid lainnya yakni Masjid Salman Al Farisi, yang hanya sempat saya lihat dari kejauhan, Masjid Ustman., Masjid Saad bin Muadz dan yang paling besar adalah Masjid Fatah. Masjid Sab’ah atau Masjid Tujuh dibangun untuk memperingati peristiwa bersejarah yakni perang Khandaq (Ahzab) yang dimenangkan oleh pasukan muslimin berkat ide membuat parit dari Sahabat Salman Al Farisi.  Tempat-tempat tersebut dulunya adalah pos-pos penjagaan yang dikawal para sahabat dan sekaligus menjadi tempat shalat saat perang.
Lagi-lagi enaknya mengunjungi masjid-masjid tersebut di waktu pagi.  Karena belum terlihat lalu lalang jamaah.  Bentuk masjid-masjid tersebut terutama Masjid Abu Bakar, Umar dan Ali yang tak jauh dari Pintu 6 Masjid Nabawi memang terlihat mungil tapi menarik.
  1. Pasar Madinah
Di sebelah timur Masjid Nabawi, persis di seberang Museum Madinah ada pagar memanjang yang menandai bahwa di situlah dahulu terdapat pasar Madinah. Pasar ini dibangun untuk mengakomodir keinginan kaum muhajiin yang pindah ke Madinah dengan memiliki pekerjaan utama sebagai pedagang. Karena pasar terbesar dan terlengkap saat itu milik kaum Yahudi dari Bani Qainuqa maka Rasulullah berinisiatif agar kaum muslimin memiliki pasar sendiri yang bebas biaya sewa atau retribusi.
Menurut riwayat Ibnu Zabalah dari Abas bin Sahal dari ayahnya disebutkan bahwa untuk merealisasikan pasar tersebut Rasulullah mendatangi warga Bani Saidah (kaum Saad bin Ubadah ) dan meminta mereka untuk dapat menyerahkan tanah kosong yang semula disediakan untuk tanah perkuburan. Permintaan Nabi tersebut mereka kabulkan, dan akhirnya nabi jadikan sebagai tempat perniagaan bagi umat Islam yang disebut dengan Saniyatul Wada’i.
Jika orang yang berniaga di Pasar Yahudi dipungut sewa, maka berniaga di pasar kaum muslimin ini bebas daripada sewa atau pajak, akibatnya dalam sebentar saja, maka para oedagang yang pada mulanya berjualan di Pasar Yahudi segera pindah ke pasar umat Islam.
  1. Saqifah Bani Saidah
Saqifah artinya aula atau tempat berkumpul untuk melakukan musyawarah atau rapat. Saqifah Bani Saidah artinya tempat berkumpul milik Bani Saidah. Letaknya tak jauh dari Pasar Madinah di atas karena memang masih pemukiman Bani Saidah jaman itu. Tempat ini terkenal karena saat Rasul wafat dan belum dimakamkan para sahabat berkumpul di sini untuk membicarakan suksesi kepemimpinan agar tidak terjadi kevakuman.
Kaum Anshar mencalonkan Saad bin Ubadah sedangkan kaum Muhajirin mendukung Abu Bakar r.a. Setelah diberi penjelasan oleh Umar r.a akhir dicapailah kata mufakat dan rasa legawa untuk mengangkat Abu Bakar r.a sebagai khalifah pengganti Rasulullah SAW. Tempat ini sekarang sudah beralih fungsi menjadi taman hijau yang menyegarkan di sudut sebelah timur Masjid Nabawi tak jauh dari pintu 15. Di sebelah taman Saqifah tersebut ada pasar yang cukup ramai dikunjungi para jamaah untuk membeli kurma maupun asesoris. Harga di pasar ini lumayan lebih miring dibandingkan tempat lain. Sambil belanja kita bisa ngadem di Taman tersebut.
  1. Museum Madinah atau Museum Nabi
Letaknya  persis di samping timur masjid Nabawi bisa lewat pintu 13. Sebenarnya ini bangunan baru namun di situlah secara lengkap sejarah nabi diceritakan. Mulai dari kelahiran Nabi berikut sil silahnya, hijrahnya Nabi ke Madinal berikut rute-rute yang dilalui, skema perang yang dilakoni Rasulullah termasuk skema perang Uhud yang meninggalkan tewasnya para sahabat terbaik juga bagaimana kehidupan Rasulullah di Madinah bersama istri-istei beliau. Penggambaran betapa sederhananya rumah Nabi membuat kita tersentuh dan terharu.
Demikian Sahabat Ummi oleh-oleh perjalanan dari Bumi Nabi Madinah.  Memang sudah seharusnya niat kita beribadah haji atau umrah tak sekedar untuk beribadah utama saja namun juga untuk bertafakur merenungi perjalanan dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan Al Islam di muka bumi salah satunya dengan cara napak tilas tempat-tempat bersejarah Nabi.