Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan ada beberapa tantangan yang akan dihadapi pada musin haji tahun ini. Pertama adalah cuaca, dibanding tahun lalu setiap tahun perbedaan bulan syamsiah dan qomariyah maju 10 hari,
“Faktor cuaca yang sangat mempengaruhi saat musim haji tahun ini,” jelas Djamil saat menjadi pembicara pada pembekalan petugas Media Center Haji (MCH) Tahun 1437H/2016M di Ruang Rapat Sekretaris Jenderal Kemenag Jakarta, Senin Sore (18/07/2016).
Pihaknya juga sudah menyampaikan pada wilayah supaya memberikan himbauan sosialisasi kepada calon jemaah agar antisipasi cuaca panas. Seperti menghimbau selalu menyediakan sprayer dan hindarkan diri dari sengatan panas.
Djamil juga meminta petugas kesehatan juga intensif melakukan antisipatif terhadap cuaca panas tersebut supaya menganjurkan jemaah untuk tidak banyak ditempat terbuka yang memungkinkan terkena sengatan panas langsung saat di Arab Saudi.
Masalah kruisial yang kedua adalah visa, karena visa ini tetap akan dilaksanakan prosedur e-hajj dan harus menggunakan aplikasi elektronik maka saat ini pihaknya sedang difokuskan ke visa.
“Perhatian kami sekarang lagi menuju kesitu,” kata Djamil.
Selain visa, saat ini juga ini Ditjen PHU konsentrasi pada jemaah yang akan berangkat. Jemaah haji gelombang I akan berangkat pada tanggal 9 Agustus.//http://haji.kemenag.go.id/v2/content/dirjen-haji-himbau-calon-jemaah-antisipasi-cuaca-panas