Perintah mencukur rambut termasuk dalam manasik haji. Bia dengan cara memendekkannya atau mencukur gundul. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَّقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِن شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesunguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut…” (Al-Fath: 27)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَللّهُمَّ ارْحَمِ الْمُحَلِّقِيْنَ، قَالُوْا: وَالْمُقَصِّرِينَ، يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اَللّهُمَّ ارْحَمِ الْمُحَلِّقِيْنَ، قَالُوْا: وَالْمُقَصِّرِيْنَ، يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اَللّهُمَّ ارْحَمِ الْمُحَلِّقِيْنَ، قَالُوْا: وَالْمُقَصِّرِيْنَ، يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: وَالْمُقَصِّرِيْنَ.
“Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur (gundul) rambutnya.” Mereka berkata, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Beliau berdo’a lagi, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur (gundul) rambutnya.” Mereka berkata, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Beliau berdo’a lagi, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur (gundul) rambutnya.” Mereka berkata, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Beliau berdo’a lagi, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Akan tetapi bagi wanita, memotong rambut tidak sebagaimana laki-laki, dipotong pendek semua rambut atau tidak digunduli. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ عَلَى النِّسَاءِ حَلْقٌ ، إِنَّمَا عَلَى النِّسَاءِ التَّقْصِيْرُ
“Wanita tidak boleh mencukur habis rambutnya tetapi boleh memendekkannya” (HR. Abu Zur’ah dalam Tarikh Dimsyaq 1/88 dan dishahihkan al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 605)
Cara memotongnya adalah dengan memotong sepanjang satu ruas jarinya dan tidak lebih dari itu. Pertama rambut digabung atau diikat atau dijalin, kemudian ujungnya dipotong satu ruas jari. Karena semua rambut juga harus di potong. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,
يلزم التقصير أو الحلق من جميع شعره , وكذلك المرأة
“wajib memotong atau menggundulkan semua rambut, demikian juga wanita (tidak digundul, pent)”( Al-Mughni 3/196)
Mengenai ukuran satu ruas jari adalah sebagaimana riwayat dari Ibnu umar ukurannya adalah “anmulah” (أنملة). Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
وتقصر منه المرأة قدر أنملة ” ، أي : أنملة الأصبع وهي مفصل الإصبع ، أي أن المرأة تمسك ضفائر رأسها إن كان لها ضفائر ، أو بأطرافه إن لم يكن لها ضفائر ، وتقص قدر أنملة ، ومقدار ذلك اثنان سنتيمتر تقريباً
“Wanita memotong Rambutnya seukuran “anmulah”, yaitu ruas jari, sendi jari. Wanita memegang jalinan rambutnya jika ada atau memegang ujungnya jika ada, kemudian dipotong seukuran ruas jari. Kira-kira 2 centimeter.”( Syarhul Mumti’ 7/329)
www.muslimah.or.id